BYD Auto Investasi di Indonesia: Persaingan Positif di Pasar Mobil Listrik

Pemerintah Indonesia membuka peluang yang luas bagi produsen mobil listrik global dengan menyambut produsen mobil listrik ternama asal China, BYD Auto Co. Ltd., untuk membangun pabrik di Indonesia. Langkah ini menjadi sorotan karena kebijakan insentif pajak yang diberlakukan pemerintah, sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 79 Tahun 2023, memberikan keringanan PPnBM dan bea masuk 0% hingga tahun 2025 bagi produsen mobil listrik yang membangun pabrik kendaraan listrik di Indonesia.

Menurut rencana, groundbreaking untuk pabrik mobil listrik BYD diestimasi akan dilakukan pada Juli 2024. Sebelumnya, BYD telah meluncurkan tiga model mobil listriknya, yaitu Seal, Atto3, dan Dolphin, pada Januari 2024, sebagai langkah awal untuk meramaikan pasar otomotif Tanah Air.

Head of Investor Relations PT Astra International Tbk. (ASII), Tira Ardianti, menyambut baik kehadiran BYD di pasar otomotif Indonesia sebagai persaingan yang positif. Dia menyatakan bahwa persaingan akan mendorong Astra untuk terus berinovasi dan meningkatkan pelayanan kepada konsumen.

Tira menekankan pentingnya berinovasi dan melakukan perbaikan berkelanjutan agar bisnis Astra lebih berkembang secara berkelanjutan di masa depan. Menurutnya, keberadaan pesaing baru seperti BYD menunjukkan optimisme terhadap pasar Indonesia yang terus berkembang.

Saat ini, ASII telah memasarkan berbagai model mobil listrik, baik battery electric vehicle (BEV) maupun hybrid electric vehicle (HEV), di bawah merek Toyota, Lexus, dan BMW. Perseroan juga menjual sepeda motor listrik EM1 e dengan merek Honda.

Astra memiliki beragam model BEV, seperti Lexus UX, Toyota bZ4x, dan Lexus RZ, serta model PHEV seperti Toyota Rav4 dan Lexus RX. Di segmen HEV, Astra menawarkan Innova Zenix, Yaris Cross, dan beberapa model hybrid lainnya.

Tidak hanya fokus pada penjualan kendaraan listrik, Astra juga aktif dalam pengembangan infrastruktur kendaraan listrik, termasuk mobil listrik. Perseroan telah mengumumkan rencana untuk menambah 11 kegiatan usaha baru di bidang kendaraan listrik, termasuk industri baterai kendaraan listrik dan penjualan tenaga listrik.

Untuk mewujudkan rencana ekspansi ini, Astra International berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan (RUPST) pada 30 April 2024. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Astra sebagai salah satu pemimpin dalam industri otomotif Indonesia, serta mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik secara keseluruhan.

Dengan demikian, kedatangan BYD Auto dan langkah ekspansi Astra International menandai perkembangan positif dalam industri otomotif Indonesia, yang semakin mengarah pada masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Demikian informasi seputar pertumbuhan industri mobil listrik di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Prexer.Org.

Related Posts