Home ยป Transformasi Infrastruktur: Bandara Rokot Mentawai Siap Jadi Pusat Konektivitas?

Transformasi Infrastruktur: Bandara Rokot Mentawai Siap Jadi Pusat Konektivitas?

Pulau Mentawai, yang terletak di Sumatera Barat, termasuk dalam kategori daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP). Namun, kabar baik datang untuk pulau ini. Bandara Rokot Mentawai saat ini sedang dalam tahap pembangunan untuk menggantikan Bandara Rokot Sipora yang sudah tidak bisa dikembangkan lagi karena terbatas oleh laut lepas. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memastikan konektivitas khususnya di daerah 3TP seperti Mentawai tetap terjaga dengan baik. Selain membangun infrastruktur, pemerintah juga berupaya memastikan bahwa infrastruktur tersebut dapat dimanfaatkan secara efektif.

Bandara Rokot Mentawai baru saja selesai dibangun dan saat ini sedang menunggu proses penerbitan Sertifikat Bandar Udara. Rencananya, bandara ini akan siap dioperasikan tahun ini dan akan diresmikan oleh Presiden Jokowi (Joko Widodo) dalam bulan depan. Budi Karya menyampaikan, “Kemungkinan bulan depan Bapak Presiden akan datang ke sini.”

Bandara baru ini memiliki landasan pacu dengan panjang 1.500 x 30 meter, memungkinkan pesawat yang lebih besar seperti ATR 72-600 berkapasitas maksimal 78 penumpang untuk mendarat. Ini merupakan peningkatan signifikan dari bandara lama yang hanya mampu menampung pesawat Cessna Grand Caravan berkapasitas 12 orang dengan landasan pacu berukuran 850 x 23 meter.

Dengan kapasitas pesawat yang meningkat hingga 78 penumpang per penerbangan, diharapkan bandara baru ini akan dapat meningkatkan jumlah pengunjung, terutama wisatawan yang berkunjung ke Mentawai. Selain dikenal sebagai daerah terluar, Mentawai juga merupakan tujuan wisata yang terkenal, terutama bagi para penggemar olahraga selancar yang memburu ombak di pulau ini.

Selama tahun 2022, total penumpang dari dan menuju Mentawai melalui jalur udara mencapai 1.354 penumpang dengan 219 pergerakan pesawat. Rute perintis ini dilayani oleh operator Susi Air dengan frekuensi penerbangan dua kali dalam seminggu. Pembangunan bandara Mentawai juga merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana alam yang sering terjadi di wilayah ini.

Dengan adanya kemampuan untuk didarati pesawat yang lebih besar, diharapkan proses pemberian bantuan dan evakuasi dapat berjalan lebih efisien dalam situasi darurat. Keseluruhan, bandara baru ini menjadi harapan baru bagi Mentawai, membuka peluang konektivitas yang lebih baik serta mendorong sektor pariwisata di pulau tersebut.

Related Posts