PLTU Batang Siap Beroperasi Total 2020

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah dipastikan akan rampung pengerjaan dan bisa beroperasi penuh pada tahun 2020. PLTU Batang memiliki luas 226ha dengan nilai investasi mencapai US$4,2 milliar.

PLTU Batang 2.000 Megawatt (MW) sampai saat ini sudah bisa dibilang mencapai 40,2%. Menurut Presiden Direktur PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) Takashi Irie bahwa semuanya akan sesuai dengan target yang sudah direncanakan.

“Dari dua unit yang ada, unit satu targetnya selesai pada Juni 2020, sedangkan untuk unit dua pada Desember 2020. Sampai saat ini belum ada kendala berarti yang kami temui,” papar Irie dilansir dari industri.bisnis.com.

PLTU Batang diproyeksikan akan membantu PLN untuk menyuplai pasokan listrik Jawa-Bali sebesar 5,7%. Selain itu, pembangkit bertenaga uap dari batu bara tersebut akan membantu perusahaan listrik plat merah itu untuk mencukupi kebutuhan industri di beberapa daerah di Jawa Tengah, antara lain Pekalongan, Kendal, dan Semarang.

Pasokan listrik tersebut akan disalurkan melalui saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 kilo-volt (kV) sepanjang 7 KM. Selain itu, BPI bakal membangun sejumlah gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) 500 kV untuk melengkapi gardu yang telah dimiliki sebelumnya.

Untuk pengoperasian PLTU Batang sepenuhnya memang menggunakan pasokan bahan bakar batu bara. PLTU Batang setiap bulannya akan menghabiskan 600.000 ton batu bara. Untuk pasokan batu bara PLTU Batang melalui PT BIP membeli di PT Adaro Power.

Diketahui bahwa PLTU Batang dibangun oleh beberap perusahaan join venture yaitu Electric Power Development Co., Ltd (J-Power), PT Adaro Power yang merupakan anak perusahaan Adaro Energy, dan Itochu Corporation (Itochu).

Perusahaan Listrik Negara (PLN) berharap dengan dibangunnya PLTU Batang nantinya dan sudah mulai beroperasi maka tidak aka nada lagi kekurangan pasokan listrik yang masih sering terjadi di area Jawa dan Bali.

 

 

Related Posts