Home ยป Anggarkan 30 Miliar PLN Atisipasi Pemadaman Listrik Saat IMF World Bank

Anggarkan 30 Miliar PLN Atisipasi Pemadaman Listrik Saat IMF World Bank

PLN Distribusi Bali pastikan ketersediaan listrik mencukupi saat menyambut even berskala Internasional IMF World Bank. IMF-world Bank dihelat pada 8-14 Okteber 2018 mendatang di Nusa Dua, Badung, Bali.

Nyoman Suwarjoni Astawa selaku GM PLN Distribusi Bali memberikan keterangan untuk menunjang ketersediaan infrastruktur listrik, PLN mengalokasikan anggaran Rp 30 miliar, Denpasar (20/7).

“Bali akan kedatangan 27 kepala negara serta sekitar 26 ribu peserta delegasi, tentunya berharap selama menginap di Bali tidak ada pemadaman listrik, baik di venue annual meeting maupun hotel,” Astawa memaparkan. Nyoman Astawa menjelaskan berbagai persiapan jelang perhelatan akbar annual meeting IMF World Bank itu terus dimaksimalkan.

Beliau mengungkapkan sedikitnya 6 venue dan 21 Official Hotel untuk para delegasi. Terkait ketersediaan listrik di 6 venue maupun hotel tempat delegasi menginap akan diback-up dengan genset, SACO dan UPS. PLN Distribusi Bali juga akan mendatangkan 18 unit UPS eks ASIAN Games. Dengan demikian pihaknya memastikan di kamar-kamar tidak akan ada pemadaman listrik. Pihaknya akan terus meng-update informasi yang berkembang karena hotel di Nusa Dua diprediksi tidak cukup menampung delegasi. Sehingga akan diarahkan ke Jimbaran, Kuta hingga Sanur.

“PLN telah berkoordinasi dengan engineering hotel untuk memastikan assesment jaringannya. Jangan sampai supply dari PLN aman, tapi karena instalasi mereka tidak baik malah terjadi gangguan,” paparnya.

Menurutnya, dengan koordinasi awal ini diharapkan hotel punya waktu 2 bulan untuk memperbaiki maupun menyempurnakan instalasinya. Disisi lain, Astawa juga mengatakan infrastruktur ke arah Nusa Dua akan diperkuat dengan cara merevitalisasi gardu yang ada.

Selain itu, Astawa menerangkan akan dibangun 4 gardu di Nusa Dua sebagai back-up supply kalau ada tambahan untuk keperluan sidang IMF ini. Untuk di Peninsula PLN menanam permanen jaringan baru yang sudah dikoordinasikan dengan ITDC.

“Kami juga menanam fiber optic disana untuk koordinasi remote control. Apabila terjadi gangguan sistem kami akan melakukan manuver jaringan sehingga yang terganggu segera bisa diisolasi,” terangnya.

Astawa memastikan ketersediaan listrik selama IMF cukup, bahkan masih ada cadangan listrik sekitar 43 persen. Saat ini, beban puncak hanya 862 MW dan jika nantinya diperlukan tambahan sekitar 10 MW maka masih aman karena daya yang ada 1.280.

Related Posts