Perhutani Luncurkan Aplikasi SocioForest: Revolusi Digital dalam Pengelolaan Hutan dan Kemitraan Sosial

Perhutani, perusahaan hutan negara, secara resmi meluncurkan aplikasi kemitraan sosial SocioForest. Aplikasi ini bertujuan untuk memperkuat digitalisasi perusahaan dalam hal kerja sama pengelolaan lahan hutan dengan masyarakat sekitar. Perhutani telah membuat Heads of Agreement (HoA) bersama empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam upaya sinergi platform Kemitraan Sosial. Dalam kerangka ini, semua BUMN yang terlibat dalam HoA Sinergi Platform Kemitraan Sosial ini akan berperan sesuai dengan tugas masing-masing, mulai dari penyedia bibit tanaman dan pupuk hingga menjadi pembeli (offtaker) hasil panen petani.

Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansyuri memberikan apresiasi terhadap terobosan yang dilakukan oleh Perhutani dalam bidang digitalisasi ini. Menurutnya, SocioForest merupakan program platform Kemitraan Sosial antar BUMN dalam ekosistem agroforestri.

“SocioForest merupakan pilot program kita dalam hal kemitraan sosial agroforestri. Perhutani memiliki amanah untuk menjaga hutan, dan dengan SocioForest ini, kita melibatkan masyarakat dalam mengelola dan menjaga hutan bersama-sama,” ucapnya dalam keterangan Perhutani yang dikutip pada Minggu, 18 Juni.

Sementara itu, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong menyatakan bahwa SocioForest merupakan langkah nyata dalam implementasi Perhutanan Sosial yang lebih modern sesuai dengan perkembangan zaman. “Ini merupakan langkah tindak lanjut Perhutani dalam mengimplementasikan PP 23 tahun 2021 tentang Perhutanan Sosial. SocioForest harus dikembangkan lebih luas,” ungkapnya.

Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro menjelaskan bahwa peluncuran aplikasi SocioForest merupakan langkah Perhutani untuk mengelola hutan secara berkelanjutan bersama masyarakat dan para pemangku kepentingan di era digitalisasi. “SocioForest merupakan salah satu proyek strategis Perhutani pada tahun 2023. Kami telah meluncurkannya dan akan terus mengembangkannya secara luas agar masyarakat dapat lebih mudah dalam mengelola hutan bersama Perhutani secara transparan. Ini sesuai dengan arahan dari Kementerian BUMN melalui Wakil Menteri (Pahala Nugraha Mansyuri),” jelas Wahyu.

Aplikasi SocioForest merupakan salah satu inisiatif strategis Perum Perhutani yang bertujuan untuk menjawab tantangan zaman dengan terus berinovasi di bidang digitalisasi. SocioForest bertujuan sebagai upaya perbaikan dalam ekosistem kerja sama pengelolaan hutan yang lebih transparan dengan masyarakat berbasis aplikasi mobile. Saat ini, SocioForest telah diterapkan pada 14 dari 57 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani sebagai tahap awal. Komoditas yang menjadi fokus agroforestri juga beragam, mulai dari kopi, padi, jagung, rotan, singkong, hingga tebu. Pelaksanaan dan pengembangan SocioForest juga melibatkan BUMN lain seperti PT Perkebunan Nusantara Holding, Perum BULOG, ID FOOD, dan Pupuk Indonesia.

Related Posts