Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM menegaskan komitmennya dalam mitigasi perubahan iklim dengan merumuskan peta jalan Net Zero Emission sektor energi Indonesia hingga tahun 2060. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mempercepat transisi energi bersih, sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Dalam kajian yang dilakukan oleh International Energy Agency (IEA), ditemukan bahwa pemanfaatan energi terbarukan memerlukan lebih banyak tenaga kerja dibandingkan dengan penggunaan pembangkit fosil. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperluas lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Salah satu dampak yang signifikan dari transisi energi bersih adalah perubahan dalam kebutuhan tenaga kerja. Transisi ini tidak hanya melibatkan perubahan dalam sumber energi, tetapi juga transformasi ekonomi secara menyeluruh,” ungkap Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.
Dadan menyoroti pentingnya persiapan tenaga kerja menghadapi perubahan ini. Sebagai contoh, dengan semakin berkurangnya penggunaan batu bara sebagai sumber energi, pekerjaan di sektor tersebut akan terpengaruh secara signifikan.
Oleh karena itu, pemerintah telah mulai menyusun program-program pelatihan di tingkat sekolah dan perguruan tinggi untuk mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri transisi energi bersih.
“Transisi energi tidak hanya tentang mengurangi emisi, tetapi juga tentang menciptakan lapangan kerja baru dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup. Investasi dalam infrastruktur energi bersih tidak hanya merupakan investasi untuk masa depan, tetapi juga merupakan dorongan bagi perekonomian,” tambah Dadan.
Langkah-langkah pemerintah ini bertujuan untuk mengantisipasi perubahan dalam struktur pasar dan permintaan tenaga kerja yang akan terjadi seiring dengan perubahan paradigma dalam sektor transisi energi bersih. Dengan mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan terlatih, Indonesia berharap dapat memanfaatkan peluang dari transisi energi ini untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Sebagai catatan, peran aktif pemerintah dan kerjasama dengan lembaga internasional seperti IEA menjadi kunci dalam memastikan bahwa transisi energi berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan lingkungan.
Demikian informasi seputar perkembangan transisi energi bersih di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Prexer.Org.