PT Pertamina telah menyatakan kesiapan untuk memasok kebutuhan pasokan energi hijau di IKN Nusantara. Meski mayoritas bisnis Pertamina masih berkaitan dengan energi fosil, perusahaan BUMN ini terus mengelola sejumlah proyek energi hijau untuk mendukung transisi energi di Indonesia.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang melimpah. Sumber energi tersebut meliputi cadangan gas, energi nabati, serta solusi berbasis alam (Natural-Based Solution/NBS) yang berpotensi menjadi energi alternatif rendah karbon dan ramah lingkungan.
“Kami memperdalam nature-based solution yang berpotensi menjadi salah satu sumber energi di IKN, mengingat luasnya kawasan hijau di IKN yang akan tetap dipertahankan untuk menjadi ekosistem berkelanjutan,” ujar Fadjar soal pasokan energi hijau di IKN Nusantara pada Rabu (5/6).
Melalui Perusahaan Gas Negara (PGN), Pertamina telah menyiapkan jaringan gas (jargas) di IKN. Pada tahap awal, jargas diharapkan dapat menjadi sumber energi untuk 166 tower perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 34 rumah tapak menteri yang berdomisili di IKN. Selain itu, perusahaan juga akan mengembangkan peluang lain untuk penggunaan energi baru terbarukan di IKN.
Pertamina juga akan mendirikan pusat riset dan inovasi berkelanjutan untuk terus mendukung pengembangan energi hijau. Menurut Fadjar, Pertamina telah mengelola berbagai portofolio energi bersih rendah karbon di Indonesia, disesuaikan dengan kondisi geografi masing-masing wilayah.
“Indonesia memiliki beragam potensi energi, sesuai dengan demografi wilayah masing-masing. Pertamina akan berupaya mengelola secara maksimal, sehingga dapat mempercepat transisi energi menuju energi bersih,” tambahnya.
Tak Cuma Suplai Pasokan Energi Hijau, Ini Daftar Energi Sumber Daya Pertamina
Pertamina saat ini telah mengelola pembangkit listrik tenaga panas bumi, uap, biogas dari limbah kelapa sawit, serta tenaga surya. Perusahaan juga telah mengelola program jargas yang menghasilkan emisi karbon lebih rendah untuk kebutuhan rumah tangga, industri, dan transportasi. Hingga akhir 2023, Pertamina telah membangun jaringan gas untuk 290.400 rumah.
Selain itu, Pertamina juga telah menyediakan Stasiun Pengisian Bakar Gas (SPBG) di berbagai kota seperti Jakarta, Bekasi, Bogor, Semarang, Palembang, Balikpapan, Subang, Prabumulih, Sukabumi, Purwakarta, Serang, Cilegon, Lampung, Batam, Surabaya, Gresik, dan Bandung. Total jumlah SPBG & MRU Pertamina Group mencapai 72 stasiun pengisian.
Pertamina terus mengembangkan bahan bakar bioenergi dari nabati, seperti biodiesel, bioethanol, hingga bioavtur. Perusahaan bahkan mulai mengembangkan energi hidrogen untuk kendaraan listrik, yang akan menjadi bagian dari ekosistem stasiun pengisian kendaraan listrik (EV Charging Station).
Dengan berbagai inisiatif ini, Pertamina berkomitmen untuk mendukung transisi energi dan memasok pasokan energi hijau yang berkelanjutan di IKN Nusantara, demi mencapai masa depan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Demikian informasi seputar kebutuhan suplai pasokan energi hijau di IKN Nusantara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Prexer.Org.