IKN Nusantara dan Revolusi Energi: Kontribusi Hydropower dari Kalimantan Utara Sebagai Pasokan Listrik Utama

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyoroti potensi hydropower dari Sungai Kayan, Kalimantan Utara, sebagai salah satu solusi pasokan listrik untuk Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Dengan kapasitas potensial sekitar 1.375 Gigawatt (GW), hydropower ini tidak hanya akan menerangi kawasan industri energi hijau di Kalimantan Utara tetapi juga dapat mendukung kebutuhan listrik IKN Nusantara.

Pemerintah sedang memfokuskan pembangunan kawasan industri energi hijau di Kalimantan Utara dengan memanfaatkan sumber energi hydropower dari Sungai Kayan. Hal ini sejalan dengan visi “Kota Dunia untuk Semua” yang menjadi landasan pembangunan IKN, menciptakan kota yang hijau, berkelanjutan, dan menjadi penggerak ekonomi Indonesia.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara menegaskan peran IKN sebagai mesin penggerak perekonomian, pemicu penguatan rantai nilai domestik, dan posisi strategis Indonesia dalam jalur perdagangan dunia. Pembangunan IKN juga diarahkan untuk menjadi percontohan kota yang hijau, berkelanjutan, dan menerapkan teknologi terkini.

Saat ini, proyek IKN Nusantara telah menarik perhatian sebanyak 305 surat pernyataan minat (LoI), baik dari dalam maupun luar negeri. Dari jumlah tersebut, 172 perusahaan nasional/lokal dan 133 perusahaan asing mengekspresikan ketertarikannya. Meski begitu, investasi dalam negeri mendominasi progres investasi dengan 21 investor yang telah melakukan groundbreaking senilai Rp 35 triliun.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menyampaikan bahwa progres investasi ini mencerminkan minat yang tinggi terhadap IKN Nusantara, baik dari perusahaan dalam negeri maupun luar negeri. Meskipun lebih banyak perusahaan dalam negeri yang telah melakukan investasi, ini tidak menunjukkan kurangnya minat dari pihak asing, melainkan penekanan pada prioritas investor domestik dalam tahapan awal proyek.

“Perusahaan domestik lebih sigap mengisi kebutuhan sektor-sektor prioritas di Nusantara,” tambah Agung, mencerminkan ketanggapan investor dalam menanggapi kebutuhan sektor-sektor yang menjadi fokus pembangunan IKN.

Demikian informasi seputar pembangunan IKN Nusantara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Prexer.org.

Related Posts