Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengungkap fakta mengkhawatirkan terkait dampak polusi udara terhadap kesehatan masyarakat. Penyakit pernapasan yang disebabkan oleh polusi udara, seperti pneumonia, ISPA, asma, kanker paru, TBC, dan PPOK, telah membuat BPJS Kesehatan mengeluarkan dana sebesar Rp10 triliun. Pernyataan ini dikeluarkan oleh Budi usai menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden pada Senin (28/8).
Budi Gunadi menjelaskan bahwa enam penyakit tersebut telah memberikan beban yang signifikan pada BPJS Kesehatan. Kenaikan beban BPJS untuk penyakit terkait pernapasan, terutama ISPA, asma, dan pneumonia, menjadi tren yang diperhatikan oleh Kementerian Kesehatan RI sepanjang tahun 2023.
“Di antara keenam penyakit tersebut, yang paling tinggi adalah infeksi paru atau pneumonia, diikuti oleh ISPA dan asma. Total beban untuk ketiga penyakit ini mencapai sekitar Rp8 triliun dari total Rp10 triliun untuk keenam penyakit tersebut,” ungkap Budi.
Menurut Budi Gunadi, polusi udara menjadi faktor dominan yang memicu penyakit pernapasan. Temuan Kemenkes menunjukkan bahwa polusi udara yang buruk memiliki andil signifikan, mencapai 24-34 persen, dalam tiga penyakit utama tadi, yaitu pneumonia, ISPA, dan asma. “Polusi udara menjadi penyebab utama dalam kasus ini,” jelas Budi.
Melihat ancaman serius terhadap kesehatan, Budi Gunadi menghimbau masyarakat di DKI Jakarta dan sekitarnya untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Dia merekomendasikan penggunaan masker standar medis seperti KF94 dan KN95, yang memiliki kemampuan untuk menahan partikel-partikel kecil agar tidak masuk ke dalam paru-paru. Langkah ini diharapkan dapat membantu melindungi kesehatan masyarakat dari dampak buruk polusi udara.