Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tidak Menghasilkan Keuntungan Besar, Justru Gerogoti Anggaran Subsidi Pemerintah?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan disesuaikan dengan harga tiket pesawat. Hal ini mengundang beragam reaksi dari masyarakat. Beberapa orang menganggap tarif tersebut akan terlalu mahal, sementara yang lain menganggapnya masih terjangkau.

Namun, Luhut mempertahankan pendapatnya dan menjelaskan bahwa biaya pembangunan kereta cepat sangatlah tinggi, dan harga tiket pesawat sebenarnya sudah sangat murah. Selain itu, Luhut juga mengungkapkan bahwa transportasi publik memang belum pernah menguntungkan. Kebanyakan perusahaan transportasi publik hanya mampu bertahan berkat adanya subsidi dari pemerintah. Tarif Kereta Cepat bakal tidak memberikan kontribusi pada pendapatan pemerintah?

Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rendah vs Keberlangsungan Hidup Perusahaan Transportasi Publik: Bagaimana Solusinya?

Menurut Luhut, proyek kereta cepat ini bukanlah sebuah proyek untuk mencari keuntungan finansial semata, melainkan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Pemerintah berharap bahwa kereta cepat dapat menarik minat para investor untuk berinvestasi di Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan baru.

Namun, Luhut menyadari bahwa dalam kondisi ekonomi yang masih sulit akibat pandemi, masyarakat tidak akan mudah menerima harga tiket kereta cepat yang terlalu mahal. Oleh karena itu, pemerintah akan mempertimbangkan kembali tarif yang akan dikenakan pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Luhut juga mengatakan bahwa pemerintah masih memerlukan waktu untuk mempertimbangkan dan melakukan perhitungan matang terkait tarif yang akan ditetapkan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia memang mengalami perkembangan yang pesat dalam hal pembangunan infrastruktur. Namun, tarif Kereta Cepat atau layanan transportasi publik masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan. Walaupun tarif yang rendah memang menjadi daya tarik bagi masyarakat, namun hal tersebut tentu saja tidaklah cukup untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan transportasi publik. Perusahaan perlu memperoleh keuntungan agar dapat bertahan dan berkembang. Namun, di sisi lain, masyarakat juga perlu mendapatkan akses transportasi yang murah dan terjangkau.

Seiring dengan meningkatnya biaya hidup, akses transportasi yang terjangkau menjadi semakin penting bagi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah kesepakatan yang dapat menguntungkan semua pihak. Perlu diingat juga bahwa keberadaan transportasi publik sangatlah penting dalam mengurangi kemacetan di jalan raya dan juga mengurangi emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, pemerintah harus tetap memperhatikan sektor transportasi publik meskipun tarif Kereta Cepat tidak menghasilkan keuntungan yang besar.


 [F1]

Related Posts