Presiden Jokowi (Joko Widodo) memberikan perintah kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan kementerian terkait untuk menyusun perencanaan yang matang guna mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam mendukung program hilirisasi, khususnya pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Jokowi menyoroti pertumbuhan pesat dana LPDP dari tahun ke tahun. Pada 2015, jumlahnya mencapai Rp15 triliun, namun saat ini meningkat tajam hingga mencapai Rp139 triliun. Presiden menyatakan bahwa LPDP merupakan alat khusus yang difokuskan pada pengembangan anak muda Indonesia.
Sejak tahun 2019, Presiden telah memberikan perintah kepada Menteri Keuangan untuk mengalokasikan minimal 20% dana APBN untuk LPDP, dengan harapan agar SDM Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain. Jokowi menekankan bahwa keberhasilan program hilirisasi bergantung pada kualitas SDM, dan penting untuk mempersiapkan langkah-langkah strategis dalam menghadapi perubahan dunia yang cepat.
Selaras dengan itu, Jokowi juga menginstruksikan LPDP dan menteri terkait untuk menyusun grand design untuk periode 5 hingga 25 tahun ke depan. Desain ini bertujuan untuk merancang pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan dan visi negara. Mulai dari penentuan bidang studi hingga jumlah penelitian yang dibutuhkan, semuanya harus tepat sasaran dan efisien.
Presiden mencontohkan pengembangan ekosistem kendaraan listrik sebagai peluang besar bagi Indonesia. Namun, ia menekankan bahwa persiapan harus dilakukan secara cermat, termasuk dalam hal nikel ore untuk bahan baku besi, kebutuhan SDM di berbagai bidang, dan peran teknologi serta ilmu komputer dalam industri terkait.
Jokowi menyadari bahwa dalam bidang EV battery, Indonesia masih memerlukan banyak SDM yang berkualifikasi di bidang material science, chemical engineering, electrical engineering, dan ilmu komputer. Oleh karena itu, LPDP harus memastikan investasi pada bidang-bidang yang tepat dan tidak menyia-nyiakan anggaran.
Proyek hilirisasi yang ambisius ini juga melibatkan sektor rumput laut sebagai potensi besar untuk pengembangan. Jokowi menegaskan bahwa pendekatan terencana dan tepat sasaran sangat penting agar kebutuhan SDM dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga dapat mendukung kemajuan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.
Dengan perencanaan yang matang dan tepat sasaran, Indonesia berharap dapat menghadapi era hilirisasi dengan baik, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan daya saing industri nasional di tingkat global. LPDP berperan penting dalam menyiapkan generasi muda yang berpotensi sebagai katalisator perkembangan ekonomi dan industri Indonesia ke depan.