PLTA Kayan akan berperan dalam pendistribusian listrik di Kawasan Industri dan pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning, Kalimantan Utara.
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mengungkapkan PT Perusahaan Listrik Negara akan ikut terlibat dalam investasi PLTA di Sungai Kayan Kalimantan Utara.
Irianto mengungkapkan, soal keterlibatan PLN ini sudah dibicarakan ditingkat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan, perusahaan setrum negara ini dikabarkan telah menjalin komunikasi dengan investor utama PLTA Kayan yakni PT Kayan Hidro Energi.
“PLN akan ikut dalam investasi. Hal tersebut sudah dibahas ditataran Kementerian BUMN,” terang Irianto di Jakarta (23/8/2019)
PLTA Kayan dapat kerek pertumbuhan ekonomi
Irianto meyakini, keberadaan PLTA Kayan di Kaltara akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di wilayahnya melalui pendistribusian listrik ke Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) yang juga akan segera dibangun di Tanah Kuning.
Irianto menyebut, setrum yang diproduksi oleh PLTA Kayan akan mampu mengakomodir keberadaan industri alumunium di Kaltara.
Irianto menilai, Kalimantan Utara tidak akan mampu menampung industri alumunium jika tidak ada PLTA yang mampu memproduksi listrik dalam skala besar.
Selain itu, pembangunan PLTA Kayan juga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Dengan begitu penghasilan masyarakat juga akan ikut meningkat.
Oleh sebab itu, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga akan ikut berpartisipasi dalam investasi di sektor energi baru yang terbarukan (EBT) tersebut.
Akan tetapi, langkah awal yang perlu dilakukan oleh Pemprov adalah menyiapkan Badan usaha Milik Daerah (BUMD).
“Kalau bicara bisnis, kita ikut investasi. Minimal kita diberi saham goodwill,” pungkas Irianto.
“Atau nanti sebagian kita ambil sebagai PAD. Tetapi itu tergantung perjanjian skemanya,” tambahnya.
Sebagai informasi, pemerintah pusat akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air berkapasitas 9.000 megawat di Sungai Kayan.
Setrum yang dihasilkan oleh PLTA ini jauh lebih besar ketimbang daya yang diproduksi oleh PLTA terbesar di Indonesia saat ini yakni PLTA Cirata berkapasitas 1.008 megawatt.
Upaya pemerintah untuk membendung Sungai Kayan ini diperkirakan akan menghabiskan dana hingga miliaran dolar Amerika Serikat (AS).
Selain digunakan untuk menopang kebutuhan energi listrik di KIPI, setrum yang dihasilkan oleh PLTA Kayan juga akan dipergunakan untuk kepentingan publik atau rumah tangga di Kalimantan