Pembangkit Listrik Celukan Bawang Bali Sebut Limbah Pembuangan Aman

Pihak PLTU Celukan Bawang memberikan keterangan kepada warga bahwa limbah hasil PLTU tidak membahayakan dan berdampak buruk bagi warga karena telah melalui proses pengolahan sesuai dengan standar pengolahan limbah industri.


Warga disekitar Pembangkit Listrik Celukan Bawang Bali sempat khawatir dan meminta penjelasan terhadap pihak PLTU karena melihat lubang besar dan asap hitam batu bara PLTU yang dinilai sebagai limbah berbahaya.
Namun pihak PLTU memberikan penjelasan kepada warga bahwa semua hasil limbah berupa asap hitam hanyalah uap air berwarna putih, sedangkan lubang itu hanya untuk penampungan limbah cair.

Limbah pabrik hasil pengolahan menurut pihak PLTU Celukan Bawang sudah melalui proses pengolahan limbah yang ketat dan sesuai peraturan standar pengolahan limbah dan berpedoman terhadap Amdal yang dipegang.
Untuk bahan pengolahan berupa batu bara ketika sampai dari pengiriman langsung ditempatkan disebuah tempat khusus tertutup dan tidak bisa mencemari udara partikel-partikel kemudian batu bara dialirkan menggunakan broiler menuju bawah tanah.

Sedangkan limbah pabrik cair ditampung disebuah kolam, menurut pantauan bahkan kolam tersebut dimasukan ikan dan masih hidup sampai sekarang.

Pihak Pembangkit Listrik Celukan Bawang Bali memang menilai masih harus ada penyuluhan terhdapat warga disekitar pembangkit listrik Celukan Bawang Bali tentang detail proses pengolah limbah.
Hal ini memang harus dilakukan agar warga juga paham dan mengetahui detail tentang pengolahan seperti apa yang ada di PLTU Celukan Bawang.

Pembangkit Listrik Celukan Bawang dibangun dan diharapkan mampu menjadi salah satu sumber pasokan listrik di area Bali yang memang membutuhkan pasokan listrik dengan skala besar untuk berbagai sektor termasuk pariwisata.

Apalagi diketahui bahwa Pulau Bali merupakan salah satu pulau terkenal di dunia dengan destinasi wisata indah dan banyak dikunjungi wisatawan dari seluruh dunia.

Hal ini menjadi perhatian serius sejak awal bahkan sejak pendirian Pembangkit Listrik Celukan Bawang, melalui analisisi dampak lingkungan (AMDAL) yang dilakukan secara serius agar tidak mengganggu stabilitas alam sebagai penopang pariwisata Pulau Bali.

Related Posts