Menperin Agus Gumiwang Bakal Gaspol Pertumbuhan Perindustrian RI 5,4 Persen di 2023

Menperin (Menteri Perindustrian) Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan pertumbuhan industri 2023 akan berada di rentang 5,1-5,4 persen dengan harapan kondisi global terus membaik. “Kami memperkirakan pertumbuhan industri manufaktur sebesar 5,01 persen pada 2022 dan pada 2023 diperkirakan tumbuh antara 5,1 persen-5,4 persen,” kata Agus saat Outlook 2023 Kementerian Perindustrian di Jakarta Selatan pada Selasa, 27 Desember.

Menurutnya, bersamaan dengan target pertumbuhan, nilai ekspor industri manufaktur diproyeksi berada di kisaran US$210,38 miliar pada 2022 sampai US$245 miliar pada 2023. Agus Gumiwang memprediksi untuk nilai investasi akan mampu mencapai Rp450-470 triliun pada 2023. Sedangkan, pada 2022 nilai investasi diperkirakan mencapai Rp439 triliun.

Terkait penyerapan tenaga kerja, Agus menyebutkan 2022 telah berhasil menyerap 19,2 juta tenaga kerja dan diprediksi mampu mencapai 20,2 juta pada 2023. Agus mengaku telah menggalakkan beberapa program utama untuk mencapai target itu. Salah satunya program restrukturisasi mesin dan peralatan industri tekstil. Ini dilakukan untuk mengakselerasi peningkatan kinerja industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di pasca pandemi COVID-19.

Kemenperin pun bakal memperkuat kemitraan antara industri pengolahan susu dengan koperasi atau peternak sapi perah lokal. “Program ini didukung juga oleh digitalisasi rantai pasok susu. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemandirian industri pengolahan susu dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor,” ungkap Agus Gumiwang.

Lebih jauh, Indonesia bakal kembali menjadi partner country pada Hannover Messe 202 atau pameran teknologi industri terbesar dunia, sepanjang 17-21 April 2023 di Hannover, Jerman. Menurut Agus Gumiwang, ajang ini tak hanya untuk promosi namun juga kesiapan dan kapabilitas sektor manufaktur Indonesia menuju era digital. “Event ini juga membuka jalan yang lebar bagi masuknya investasi ke dalam negeri maupun kemitraan pelaku industri pada jaringan rantai suplai global (global supply chain),” kata Agus.

Related Posts