Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) mencatat capaian gemilang di sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) sepanjang tahun 2024. Dengan total realisasi investasi energi terbarukan Indonesia sebesar USD1,49 miliar atau setara dengan Rp24,03 triliun (kurs Rp16.131 per USD), industri ini berhasil menciptakan 13.285 lapangan kerja baru.
Direktur Jenderal EBTKE, Eniya Listiani Dewi mengungkapkan bahwa peningkatan investasi energi terbarukan Indonesia dipengaruhi oleh terbitnya Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 11 Tahun 2024.
Regulasi tersebut mendorong penggunaan produk dalam negeri untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, termasuk proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan tenaga surya (PLTS).
“Permen 11/2024 telah mendobrak beberapa proyek strategis seperti PLTP dan PLTS, dengan nilai investasi mencapai USD609 juta atau Rp9,82 triliun,” ujar Eniya dalam acara Malam Apresiasi Kinerja Stakeholder EBTKE 2024 di Jakarta, Selasa (17/12).
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menambahkan bahwa kontribusi sektor EBTKE ini menjadi bagian penting dari target investasi nasional sebesar Rp1.650 triliun pada 2024. Selain meningkatkan produktivitas dan nilai tambah ekonomi, sektor ini juga memperluas ruang fiskal pemerintah melalui penerimaan negara.
“Investasi energi terbarukan Indonesia tidak hanya berdampak pada penciptaan lapangan kerja hijau, tetapi juga memperkuat ekonomi nasional,” tutur Yuliot.
Para pelaku usaha, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, dan koperasi, didorong untuk memanfaatkan peluang ini. Dengan regulasi yang mendukung dan kebutuhan energi yang terus meningkat, sektor energi terbarukan Indonesia diproyeksikan terus tumbuh pesat, menjadi ujung tombak transisi energi nasional.
Demikian informasi seputar investasi energi terbarukan Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Prexer.Org.
