Kerja Sama Bisnis Energi: Pertamina dan Sinopec Jadi Kolaborasi Strategis untuk Transisi Energi Global

PT Pertamina (Persero) terus memperluas jangkauan kerja sama bisnis energi dengan Sinopec, perusahaan energi milik negara China. Langkah ini diambil untuk mempercepat komitmen transisi energi demi keberlanjutan lingkungan. Direktur Utama & CEO PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa perluasan kerja sama melibatkan berbagai sektor, mulai dari hulu, hilir, hingga energi baru & terbarukan (NRE), serta pengembangan kemampuan sumber daya manusia.

Pertamina dan Sinopec akan meningkatkan kerja sama bisnis energi, khususnya di sektor hulu, mencakup pengembangan unconventional hydrocarbon, carbon capture utilization and storage (CCUS), enhanced oil recovery (EOR), dan pengeboran ultra-deep. Riset dan pengembangan serta pengembangan bisnis hulu akan menjadi fokus untuk memperkuat kerja sama ini.

Kerja sama di sektor hilir mencakup bisnis bahan bakar dan non-bahan bakar, pelumas, aviasi, petrokimia, serta transportasi dan logistik. Ini menciptakan kerangka kerja kolaboratif yang menyeluruh untuk mengoptimalkan potensi di berbagai segmen industri.

Dalam upaya menuju kerja sama bisnis energi bersih, Pertamina dan Sinopec akan mengeksplorasi potensi di bidang energi panas bumi, hidrogen, dan tenaga surya. Kesepakatan ini juga mencakup peningkatan kemampuan di kedua belah pihak, menunjukkan komitmen untuk mendorong perkembangan teknologi ramah lingkungan.

Nicke Widyawati menegaskan pentingnya kolaborasi dengan mitra strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan transisi energi. Dalam era transisi energi ini, Pertamina berkomitmen untuk mempercepat pertumbuhan bisnis melalui transfer pengetahuan dan teknologi.

Sinopec, sebagai perusahaan minyak dan gas internasional yang berpengalaman, membawa keahliannya dalam CCUS, unconventional hydrocarbon, petrokimia, dan hidrogen. Nicke menyatakan bahwa kerja sama dengan Sinopec memungkinkan Pertamina untuk belajar dan mengembangkan bisnisnya, membuka peluang baru di tengah perubahan dinamis di sektor energi.

Nicke juga menyampaikan bahwa Indonesia, meskipun kaya akan sumber energi terbarukan, masih menghadapi tantangan seperti ketergantungan pada bahan bakar fosil dan penurunan produksi minyak. Dalam hal ini, Pertamina melihat pentingnya mendiversifikasi energi dan memperluas akses ke sumber energi yang lebih bersih, apalagi dengan memperbanyak kerja sama bisnis energi.

Pertamina memainkan peran kunci dalam membentuk lanskap energi Indonesia dengan tiga fokus utama: meningkatkan kapasitas pasokan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, memobilisasi sumber daya domestik untuk mengurangi defisit perdagangan minyak dan gas, serta melakukan dekarbonisasi dan transisi energi menuju Emisi Net Zero (NZE).

Nicke mengakui bahwa Indonesia masih menghadapi hambatan dalam mempercepat transisi energi, seperti akses ke pembiayaan yang kompetitif dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia. Oleh karena itu, dukungan dan dorongan melalui kemitraan strategis dianggap krusial untuk mencapai tujuan ini.

Dalam penutupannya, Nicke menekankan bahwa bisnis berkelanjutan dibangun melalui kekuatan kolaborasi dan kemitraan. Ia optimis bahwa melalui kerja sama ini, Pertamina dan Sinopec dapat menciptakan perubahan positif dalam transisi energi global.

Demikian informasi seputar kerja sama bisnis energi PT Pertamina dengan Sinopec. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Prexer.org.

Related Posts