Jusuf Hamka (Babah Alun): Profil Pengusaha dan Aktivis Sosial yang Tagih Utang Rp800 Miliar ke Pemerintah

Jusuf Hamka yang dikenal sebagai Babah Alun, sedang menjadi sorotan publik karena menagih utang sebesar Rp800 miliar kepada pemerintah. Namun, di balik itu, Jusuf memiliki sejarah yang panjang dalam dunia usaha dan berbagai peran penting di berbagai perusahaan.

Sebagai pendiri PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), Jusuf memiliki pengalaman yang luas dalam industri jalan tol. Selain itu, ia juga memegang jabatan sebagai komisaris utama PT Mandara Permai, komisaris independen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, komisaris PT Citra Margatama Surabaya, dan komisaris PT Mitra Kaltim Resources Indonesia.

Meskipun tidak lahir sebagai seorang Muslim, Jusuf memeluk agama Islam saat usianya menginjak kepala dua. Beliau dibimbing langsung oleh sastrawan, budayawan, dan ulama terkenal, Buya Hamka. Setelah memeluk Islam, Jusuf menyandang status anak ideologis Buya Hamka, dan nama aslinya Alun Josef berganti menjadi Mohammad Jusuf Hamka.

Kehidupan Jusuf tidak hanya terbatas pada dunia bisnis. Beliau adalah pendiri Warung Nasi Kuning untuk kaum duafa dan dikenal sebagai pribadi yang sederhana meski memiliki kekayaan yang cukup besar. Selain itu, Jusuf memiliki impian untuk membangun 1.000 masjid di Indonesia, dan telah mendirikan Masjid Babah Alun di Tanjung Priok, Jakarta Utara, di bawah jalan tol Ir. Wiyoto-Wiyono.

Selain aktif di dunia bisnis dan sosial, Jusuf Hamka juga terlibat dalam dunia politik. Beliau pernah menjadi bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Saat ini, Jusuf juga menjabat sebagai staf khusus di Kementerian Koordinator Perekonomian. Melalui dedikasinya dalam berbagai bidang, baik bisnis, sosial, dan politik, Jusuf Hamka (Babah Alun) telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia. Dengan pengalaman dan keberhasilannya, beliau terus berupaya untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan bangsa.

Related Posts