Investasi Masdar masuk ke Indonesia? Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) secara resmi memberikan lampu hijau kepada perusahaan energi terbarukan asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar, untuk memulai rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan/atau pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pemberian Letter to Proceed (LTP) ini menandai komitmen kuat Masdar dalam mendukung transisi energi di Indonesia.
Menurut Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Investasi Masdar merencanakan pembangunan PLTS dan/atau PLTB dengan kapasitas awal sebesar 200 megawatt (MW) yang akan beroperasi hingga 2029, dan target akhir sebesar 2 gigawatt (GW) pada 2045. Potensi nilai investasi yang akan digelontorkan mencapai sekitar US$200 juta atau setara dengan Rp3,2 triliun.
“Nilai investasi PLTS biasanya per 1 MW adalah US$1 juta. Jadi kalau 200 MW maka sekitar US$200 juta,” jelas Agung dalam wawancaranya dengan Bloomberg Technoz.
Pembangunan ini akan dilakukan di wilayah IKN Selatan, yang telah dialokasikan sebagai kawasan energi terbarukan. LTP yang diberikan kepada Masdar merupakan kelanjutan dari tahapan investasi, memungkinkan perusahaan ini untuk melakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS) yang menjadi bagian dari proses kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Dalam kesempatan berbeda, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut mendukung langkah ini dengan mengundang lebih banyak investor untuk membangun PLTS di IKN. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengungkapkan bahwa Masdar telah menunjukkan komitmen sebelumnya dengan rencana ekspansi kapasitas PLTS Terapung Cirata hingga 500 MW.
Sebagai informasi, PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power (PLN NP) telah menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) dengan Masdar untuk peningkatan kapasitas PLTS Terapung Cirata. Kesepakatan ini menandai dukungan penuh PLN dalam akselerasi agenda transisi energi di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT).
Langkah investasi Masdar di IKN merupakan bagian dari strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang dijalankan oleh PLN, dengan target penambahan kapasitas pembangkit sebesar 75% berbasis EBT. Dengan komitmen ini, diharapkan transisi energi menuju Net Zero Emissions akan semakin dekat, membawa Indonesia ke arah pembangunan berkelanjutan.
Demikian informasi seputar potensi Investasi Masdar yang bakal masuk ke Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Prexer.Org.