Harga Batubara Acuan (HBA) bulan Mei 2022 sebesar 275,64 dolar AS per ton pada bulan Mei atau turun dibandingkan bulan sebelumnya.
Penurunan HBA tersebut disebabkan karena terjadi peningkatan jumlah pasokan batubara dunia, di mana China dan India telah meningkatkan jumlah produksi batubara dalam negerinya untuk mengurangi impor.
“Selain faktor meningkatnya pasukan, keputusan Negara China untuk mengurangi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan mengembangkan energi hijau juga turut mendorong menurunnya harga batubara dunia,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa 17 Mei.
Ia menambahkan, pada bulan sebelumnya, keputusan Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO) melakukan embargo terhadap pasokan energi dari Rusia telah memicu kenaikan Harga Batubara Acuan (HBA) bulan April 2022 menjadi 288,40 dolar AS per ton.
Agung menguraikan, selama tahun 2022 di 4 bulan pertama grafik HBA terus menanjak. Dimulai dari bulan Januari 2022 sebesar 158,50 dolar AS per ton, naik ke 188,38 dolar AS per ton di Februari.
Selanjutnya bulan Maret menyentuh angka 203,69 dolar AS per ton, dan terakhir di bulan April berada di level 288,40 dolar AS per ton.
“Baru pada bulan ini grafiknya sedikit turun,” lanjut Agung.
HBA sendiri merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, total Moisture 8 persen, total Sulphur 0,8 persen, dan Ash 15 persen.
Agung menambahkan bahwa HBA Mei akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara selama satu bulan pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).