Pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk pada akhir tahun lalu telah menyebabkan lebih dari 500 pengiklan menghentikan layanannya di platform media sosial tersebut. Laporan Reuters menyatakan bahwa hal ini menyebabkan pendapatan harian Twitter pada 2022 anjlok hingga 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan pendapatan ini pertama kali dilaporkan oleh buletin teknologi Platformer pada hari Selasa (17/01), namun Twitter belum memberikan respons terkait laporan tersebut. Sejak Musk mengambil alih Twitter pada Oktober lalu, pengiklan perusahaan telah banyak yang melarikan diri akibat keputusan Musk untuk memberhentikan ribuan karyawan dan menggunakan fitur verifikasi berbayar.
Musk juga menimbulkan berbagai kontroversi setelah membeli Twitter, termasuk dituntut oleh mantan karyawan yang dipecat, namun dia berhasil menang dalam tuntutan tersebut. Twitter juga baru-baru ini membatalkan larangan iklan politik 2019 dan mengatakan akan melonggarkan kebijakan periklanan di Amerika Serikat dan menyelaraskan kebijakan iklannya dengan TV dan outlet media lainnya.
