Tjandra Limanjaya Menghadiri Pameran Teknologi Kertas

Tjandra Limanjaya Menghadiri Pameran Teknologi Kertas dan Seni di Celukan Bawang

Tjandra Limanjaya, akan menghadiri pameran kertas dan seni yang kali ini akan digelar di Indonesia, tepatnya di Celukan Bawang, Bali. Pameran ini sudah berlangsung sejak 2014 dan merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.

Tjandra Limanjaya Menghadiri Pameran Teknologi Kertas

Pameran kertas juga merupakan lanjutan dari pameran yang sudah berlangsung di India yang mampu menarik perhatian dunia dan para investor. Teknologi kertas sangat diminati karena sangat dibutuhkan bagi perindustrian pada saat ini. Selain itu, dengan adanya teknologi penggunaan kertas juga dapat dijadikan sebagai seni yang memiliki nilai jual tinggi.

PT Prakarsa Sinergi Utama dan ECMI ITE Asia Sdn Bhd, selaku penyelenggara mengungkapkan jika kegiatan ini sudah diikuti oleh 80 peserta yang mewakili 20 negara, di antaranya adalah Australia, China, Hong Kong, Inggris, Jerman, Prancis, Amerika Serikat, Malaysia, Jepang, dan lainnya.

Pameran yang digelar di Celukan Bawang Bali ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam bisnis kertas dan memberikan kesempatan bagi pengunjung atau investor untuk melihat peluang investasi yang ada.

Pameran kertas ini bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI). Dengan adanya dukungan kementerian dan asosiasi, pameran ini mampu memberikan standar kualitas kertas dan industri di Indonesia.

Selain itu, penyelenggara juga memberi kesempatan bagi para investor lokal dan mancanegara untuk melihat peluang investasi yang ada.

Pengusaha Berbagai Bidang Tertarik Investasi di Sektor Industri Kertas

Sebagai seorang patent inventor Tjandra Limanjaya mengungkapkan keinginannya untuk melakukan investasi dalam bisnis industri kertas. Menurut Pengusaha Tjandra Limanjaya, industri kertas yang berkembang saat ini masih tertinggal.

“Saya tertarik investasi bisnis industri kertas. Industri kertas Indonesia yang berkembang saat ini masih tertinggal”, Kata Tjandra Limanjaya.

Dibanding dengan industri kertas yang ada di luar negeri, Indonesia masih jauh tertinggal. Di negara lain, pengolahan kertas sudah modern mulai dari proses produksi sampai pengolahan limbah.

Hal ini dapat dilihat dari tren ekspor pulp dan kertas dalam negeri cendurung menurun. Tjandra menambahkan bahwa ini disebabkan karena mahalnya biaya gas. Selama ini harga gas di Indonesia jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga gas di negara Asia Tenggara lainnya.

Komponen terbesar keseluruhan biaya produksi adalah gas. Sehingga jika biaya bahan baku mahal akan mempengaruhi jumlah produksi. Tjandra memperkiraan harga gas yang diterima industri kertas berkisar USD 9,15 sampai 11 MMbtu. Sedangkan untuk negara-negara ASEAN lainnya harga gas di bawah USD 5 MMbtu.

Perbedaan tersebut menurut Tjandra Limanjaya berdampak pada biaya produksi yang menyebabkan penurunan daya saing industri kertas. Penyelenggaraan pameran kertas dan seni diadakan di Celukan Bawang Bali. Lokasi ini dipilih karena Celukan Bawang memiliki tempat yang indah bahkan memiliki fasilitas Kapal Pesiar.

Dengan adanya fasilitas tersebut tentu menjadikan pameran ini diminati oleh banyak peserta dari berbagai dunia. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan objek wisata yang ada di Celukan Bawang, Bali.

Pameran ini tentu sangat menguntungkan Indonesia dibanding dengan negara-negara lain karena selain faktor industri yang terus berkembang, pameran ini juga turut mendukung pertumbuhan wisata di lokasi tersebut.

Terlebih lagi hadirnya investor seperti Tjandra Limanjaya dan juga sejumlah kolega bisnis Tjandra Limanjaya juga dapat memberikan peluang investasi di sektor pariwisata.

Selain investasi di industri kertas, para investor juga diberi kesempatan untuk melihat peluang investasi yang ada di sekitar lokasi pameran. Tjandra yang mewakili para pengusaha mengajak para investor lokal untuk berani menanamkan modal di sektor lain untuk kemajuan Celukan Bawang, Bali.

Tjandra Limanjaya dan Keluarga

Asal tau saja, Tjandra Limanjaya adalah pebisnis besar asli Indonesia. Beliau telah lama menggeluti dunia bisnis dan meraih kesuksesan besar dengan kerja keras.

Kolega bisnis direktur Tjandra Limanjaya tersebar di seluruh Indonesia dan juga luar negeri. Suami dari Irnawati Sutanto ini terkenal sebagai pengusaha yang brilian. Selain itu, Tjandra juga merupakan seorang direktur PT ternama di Bali.

Tjandra Limanjaya pengusaha di berbagai bidang terkenal sebagai sosok yang rendah hati. Meski demikian, beberapa orang merasa iri dengan kesuksesan yang beliau raih. Kondisi ini membuat Tjandra dan keluarganya kerap mendapat pemberitaan yang simpang siur.

Padahal, masalah keluarga harusnya menjadi privasi seseorang, tak terkecuali Tjandra Limanjaya.

Akan tetapi, permasalahan nama sudah sangat biasa di dunia bisnis. Dengan nama yang semakin tinggi akan semakin banyak pula angin yang menerpanya. Statusnya sebagai patent inventor membuat banyak usahanya diberitakan. Menjadi seorang pengusaha bukanlah suatu permasalahan yang mudah.

Related Posts