PLTA Kayan Dapatkah Memajukan Ekonomi Daerah?

Pembagunan PLTA Kayan akan dimulai pada akhir tahun 2019 ini.

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan pemanfaatan energi air menjadi listrik yang ramah lingkungan. Salah satunya adalah PLTA Kayan yang akan dibangun di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).

PLTA Kayan yang dalam pembangunannya direncanakan dalam lima tahapan, dinobatkan menjadi PLTA terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, dengna kapasitas total 9.000 MW.

PLTA Kayan: Melihat Masa Depan Kalimantan

Pada pembangunan PLTA Kayan Tahap I ditargetkan dapat menghasilkan listrik sebesar 900 MW. Pada mulanya konstruksi PLTA Kayan direncanakan dimulai bulan Mei atau Juni 2019, namun mundur menjadi akhir tahun 2019.

Pembangunan berbagai infrastruktur di Kalimantan (inews.id)

Pembangunan PLTA Kayan tidak hanya sekadar menghasilkan energi listrik saja,  namun juga dapat meningkatkan potensi ekonomi khususnya di wilayah Kalimantan Utara.

  1. Pajak Air Permukaan

Dampak potensi ekonomi dapat muncul akibat pembangunan PLTA Kayan hingga operasional berjalan. Bermula dari investasi pada tahapan perencanaan dan konstruksi wilayah Kalimantan Utara (Kaltara), hingga proses pembangunan PLTA yang dapat menyerap tenaga kerja.

Kemudian nilai ekonomi terbesar yang didapatkan oleh daerah adalah melalui Pajak air permukaan (PAP). PAP di Kaltara diprediksi akan menjadi penunjang perolehan pajak di daerah terbesar, ketika nantinya PLTA Kayan sudah beroperasi.

PAP merupakan pajak yang diperoleh dari pengambilan atau pemanfaatan air permukaan. Klasifikasi PAP sendiri mencakup air permukaan, yang berarti semua air yang terdapat pada permukaan tanah, namun tidak termasuk air laut (baik yang berada di laut maupun di darat).

Perlu diketahui jika PAP sendiri termasuk air yang terdapat pada lubang bekas tambang, danau buatan dan air laut (yang kemudian ditarik ke darat untuk dimanfaatkan menjadi air permukaan).

Ke depannya PLTA Kayan tidak hanya sumber energi terbarukan yang menghasilkan listrik bagi Kalimanatan, namun keberadaannya juga sebagai investasi daerah melalui pemasukan pajak yang dihasilkannya.

  1. Sinergi dengan Program Prioritas Pemerintah

PLTA Sungai Kayan ditargetkan dapat dan mampu mensuplai listrik di kawasanan KIPI Tanah Kuning yang juga terdapat program pemerintah. Program prioritas tersebut adalah Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI).

Selain itu juga terdapat program prioritas lainnya seperti rencana pembangunan jalan lintas tengah dan pararel perbatasan Kalimantan. Program tersebut ditujukan untuk adalah membuka isolasi Kaltara dan mendorong pertumbuhan kawasan perbatasan.

Tidak hanya di Kaltara, pembangunan juga akan berlanjut di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) yang akan dibangun pelabuhan yang merupakan hub integrated port network.

Pada infrastruktur udara akan dibangun bandara baru Singkawang, yang  menjadi bagian dari rencana pembangunan 25 bandara baru pada tahun 2020-2024.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, pembangunan PLTA Kayan dan beberapa infrastruktur pendukung lainnya, dapat dipahami sebagai upaya pemerintah dalam rangka pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa.

Related Posts