Home » Sumber Energi » Tjandra Limanjaya dan PLTA Kayan Hydro Energy Kembali disorot Hashim
Tjandra Limanjaya dan PLTA Kayan Hydro Energy Kembali disorot Hashim

Tjandra Limanjaya dan PLTA Kayan Hydro Energy Kembali disorot Hashim

Tjandra Limanjaya dan PLTA Kayan Hydro Energy menjadi sorotan saat Komisaris Utama PT STANIA, Hashim Djojohadikusumo melakukan sambutan di Batam. PLTA Kayan diketahui merupakan pembangkit listrik tenaga hidro berkapasitas 9 gigawatt yang bakal menjadi PLTA terbesar di Indonesia.

Mengacu pada berita VOI.id, Hashim Djojohadikusumo, pekan lalu meresmikan pabrik PT Solder Tin Andalan Indonesia di kawasan industri Tunas Prima, Batam. Dalam sambutannya, Hashim menyinggung mega proyek PLTA Kayan Hydro Energy di Sungai Kayan, Kalimantan Utara, yang digagas sahabat baiknya, Tjandra Limanjaya.

Ia menyebut upaya PT Kayan Hydro Energy menghasilkan listrik hijau sebagai langkah strategis mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Pak Tjandra Limanjaya sedang membangun pembangkit listrik tenaga hidro kapasitas 9 gigawatt. Kalau ini berhasil, saya yakin bisa membantu pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Hashim.

Menurutnya, kapasitas listrik sebesar itu dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 2 persen. “Dengan listrik 9 gigawatt, bisa membantu pertumbuhan ekonomi nasional 1 sampai 2 persen. Luar biasa ini,” ujarnya.

PLTA Kayan Hydro Energy Tjandra Limanjaya
PLTA Kayan Hydro Energy Tjandra Limanjaya

Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menegaskan pabrik hilirisasi timah ini menjadi penanda arah industrialisasi Kepri yang semakin progresif. “Hadirnya PT Solder Tin Andalan Indonesia ini adalah angin segar dan bagian dari misi menjadikan Kepri provinsi berpendapatan tinggi,” tutur Ansar.

Pabrik yang berdiri di atas lahan 6.500 meter persegi ini mulai dibangun sejak peletakan batu pertama pada 10 Maret 2024. Kini, operasional awal telah berjalan dengan target produksi 2.000 ton timah solder per tahun.

Ansar menjelaskan, keberadaan pabrik sejalan dengan agenda hilirisasi Presiden RI untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam dalam negeri. “Ini bukti Kepri memiliki ekosistem industri yang dipercaya dan berdaya saing,” ucapnya.

Ia menekankan agar keberhasilan ini juga dimanfaatkan untuk memberdayakan SDM lokal dan menciptakan iklim bisnis yang kondusif demi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

PT Solder Tin Andalan Indonesia memproduksi timah solder untuk industri elektronik, mulai kendaraan listrik hingga perangkat rumah tangga. Kapasitas awal produksinya 2.000 ton per tahun dengan proyeksi omzet Rp1,2 triliun. Kehadiran pabrik ini menjadi langkah strategis memperkuat industri dan memperluas pasar ekspor.

Peresmian dihadiri sejumlah tokoh penting. Antara lain, Direktur Utama PT Arsari Tambang Aryo Djojohadikusumo, Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu, Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya, Ketua DPRD Kepri Imam Setiawan, Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin, Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra, dan Wakil Ketua DPRD Kota Batam Aweng.

Related Posts