Indonesia terus mempercepat transisi energi bersih melalui kemitraan strategis antara Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan raksasa energi asal Arab Saudi, ACWA Power.
Kerja sama itu melibatkan investasi besar yang mencapai US$10 miliar atau sekitar Rp162 triliun untuk mengembangkan proyek-proyek energi bersih di Indonesia. Rosan Roeslani, CEO Danantara Indonesia, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.
Selain itu, perjanjian ini juga mencakup pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah, sebuah proyek yang sangat dinantikan. Kedua negara menandatangani kesepakatan tersebut dalam lawatan kenegaraan yang dipimpin oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
BPI Danantara Gandeng Saudi Kembangkan Energi Bersih Rp162 Triliun
Investasi ini tidak hanya berfokus pada sektor energi bersih, tetapi juga mencakup hilirisasi industri dan teknologi ramah lingkungan. Diharapkan, proyek ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di sektor energi dan ekonomi digital.
Kerja sama juga akan mempererat hubungan perdagangan Indonesia dan Arab Saudi, yang telah tercatat mencapai nilai sekitar US$31,5 miliar dalam lima tahun terakhir.
Dalam pembahasan lebih lanjut, kedua pemimpin negara menekankan pentingnya transisi energi bersih, termasuk pengembangan teknologi hidrogen dan konservasi energi. Kerja sama di bidang kesehatan, industri farmasi, serta layanan untuk jemaah Haji dan Umrah juga menjadi bagian dari kesepakatan strategis ini.
Dengan kemitraan ini, Indonesia semakin menunjukkan dirinya sebagai mitra strategis di bidang energi dan teknologi terbarukan. Pemerintah berharap kerja sama ini akan membawa dampak positif bagi kemajuan energi bersih dan ekonomi Indonesia di masa depan.
Demikian informasi seputar pengembangan energi bersih Indonesia melalui kerja sama Indonesia dan UAE. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Prexer.Org.