Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) telah meluncurkan situs Renewable Energy Indonesia yang dapat diakses melalui https://renewableenergy.id. Inisiatif ini merupakan bagian dari proyek Renewable Energy Skills Development (RESD) yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem energi terbarukan di Indonesia.
Kepala PPSDM KEBTKE, Susetyo Edi Prabowo yang juga menjabat sebagai Ketua Unit Pelaksana Proyek RESD, mengungkapkan bahwa situs tersebut dirancang sebagai platform komprehensif untuk mendukung transisi energi di Indonesia.
“Situs Renewable Energy Indonesia akan menjadi pusat informasi yang kaya, menyediakan lowongan pekerjaan, direktori perusahaan, lembaga pendidikan, dan pelatihan serta sertifikasi di sektor energi terbarukan,” kata Susetyo melalui keterangan resmi yang dirilis pada Minggu, 7 Juli 2024.
Peluncuran situs ini juga bertepatan dengan diskusi virtual bertajuk Peluang Karir dalam Transisi Energi, yang menarik minat lebih dari 360 peserta dari 37 kota di Indonesia dan dua kota luar negeri. Diskusi ini menghadirkan delapan tokoh dari industri energi terbarukan, termasuk environmental content creator Jerhemy Owen dan Vice-Chairman Society of Renewable Energy, Reiner Nathaniel.
Reiner memaparkan hasil penelitian berjudul Green Jobs Outlook Menuju Indonesia Emas 2045, yang menyoroti potensi lapangan kerja hijau dalam mendukung transisi energi di Indonesia. “Partisipasi aktif generasi muda sangat penting untuk mempercepat adopsi energi terbarukan dan mencapai target bauran energi nasional,” ujarnya.
Proyek RESD merupakan kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs (SECO). Kerja sama ini berfokus pada pengembangan tenaga kerja yang kompeten di sektor energi terbarukan, khususnya dalam pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
“Kami berharap platform ini dapat menjadi jembatan bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam transisi energi,” tambah Susetyo.
Empat Alasan Utama Dorongan Transisi Energi Renewable Energy Indonesia
Transisi energi di Indonesia didorong oleh beberapa alasan penting. Mohammad Faisal, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE), dalam sebuah diskusi yang diadakan oleh Kompas Institute, menyoroti empat alasan utama:
- Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK): Transisi ke energi terbarukan adalah kunci untuk mengurangi emisi GRK dan menurunkan dampak perubahan iklim. Indonesia menargetkan penurunan emisi sebesar 31,89% dalam Nationally Determined Contribution (NDC).
- Keberlanjutan Penggunaan Energi: Energi fosil yang tidak dapat diperbaharui semakin langka. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber energi terbarukan menjadi sangat penting untuk keberlanjutan jangka panjang.
- Meningkatkan Energy Security: Penggunaan energi terbarukan dari sumber lokal dapat meningkatkan keamanan pasokan energi dan mengurangi ketergantungan pada impor.
- Meningkatkan Daya Saing Ekonomi: Inovasi teknologi dan penghematan biaya energi melalui energi terbarukan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong daya saing ekonomi.
Dengan hadirnya situs Renewable Energy Indonesia, diharapkan tercipta dampak positif yang lebih luas dalam mendukung transisi energi dan mencapai target bauran energi nasional sebesar 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2030. Demikian informasi seputar situs Renewable Energy Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Prexer.Org.