Home » Pengelolaan Energi Nuklir: Apakah Bakal Menguntungkan Indonesia?

Pengelolaan Energi Nuklir: Apakah Bakal Menguntungkan Indonesia?

Pengelolaan energi nuklir kembali menjadi sorotan di tengah meningkatnya kebutuhan energi bersih dan efisien. Nuklir, yang menyumbang 10% dari pasokan listrik dunia, kini menjadi andalan perusahaan teknologi seperti Amazon, Microsoft, dan Google untuk mendukung pusat data (data center) mereka.

Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) 2024, terdapat 440 reaktor nuklir yang beroperasi di 32 negara dengan kapasitas total 392 gigawatt (GW). Amerika Serikat memimpin dengan 94 reaktor, disusul China dan Prancis masing-masing mengoperasikan 56 reaktor.

Selain itu, 59 unit Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sedang dikembangkan di China, menunjukkan besarnya investasi negara itu dalam energi rendah karbon.

Di Indonesia, pemanfaatan nuklir sebenarnya telah dimulai sejak 1956 ketika Presiden Soekarno mencanangkan program “Nuklir Untuk Maksud-Maksud Damai.”

Namun, perkembangan PLTN di Tanah Air mengalami pasang surut akibat tantangan geopolitik, persepsi publik, dan perubahan kebijakan pemerintah.

Setelah mengalami stagnasi, isu energi nuklir kembali mencuat pada 2024. Ketua Delegasi Indonesia untuk COP-29, Hasjim Djojohadikusumo, menyatakan bahwa Indonesia berencana membangun PLTN berkapasitas 5 GW hingga 2040.

Langkah itu menjadi bagian dari strategi dekarbonisasi untuk mengurangi ketergantungan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara dan beralih ke pengelolaan energi nuklir.

Nuklir memiliki beberapa keunggulan, termasuk emisi karbon yang sangat rendah dan risiko kematian terendah dibandingkan pembangkit listrik lainnya. Namun, tantangan utama yang dihadapi Indonesia mencakup pengelolaan limbah nuklir, keamanan operasional, dan ketergantungan bahan bakar serta teknologi asing.

Belajar dari Finlandia yang sukses mengoperasikan PLTN Olkiluoto 3 tanpa resistensi berarti, Indonesia perlu mengadopsi pendekatan strategis untuk memastikan penerimaan publik dan keberlanjutan program energi nuklir.

Dalam semangat swasembada energi, Indonesia harus mengembangkan teknologi dan sumber daya sendiri guna meminimalkan ketergantungan pada pihak luar.

Dengan strategi yang matang dan dukungan masyarakat, pengelolaan energi nuklir dapat menjadi solusi jangka panjang untuk kebutuhan energi bersih di Indonesia.

Demikian informasi seputar pengelolaan energi nuklir dan pengaruhnya di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Prexer.Org.

Related Posts