Sumatera Selatan (Sumsel) telah lama dikenal sebagai salah satu pusat kekayaan energi fosil di Indonesia. Sejak Gubernur Sumsel saat itu, Syahrial Oesman mencanangkan Sumsel sebagai “Lumbung Energi Terbarukan Nasional” pada 9 November 2004 di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, provinsi ini terus memantapkan diri sebagai pusat produksi energi yang vital bagi negeri.
Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran global tentang perubahan iklim dan kebutuhan akan sumber energi yang lebih berkelanjutan, Sumatera Selatan mulai mengarahkan langkahnya menuju pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Potensi Sumsel tidak hanya terbatas pada minyak bumi, gas, dan batubara, tetapi juga mencakup sumber daya EBT seperti panas bumi, biomassa, dan mikrohidro yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Sumsel memang telah menjadi pusat penambangan batubara, terutama di kabupaten seperti Muaraenim dan Lahat. Namun, dampak lingkungan dan sosial dari penambangan batubara serta praktik pengeboran minyak ilegal telah memunculkan berbagai persoalan.
Meskipun penambangan ini masih terus berlanjut, pemerintah dan masyarakat kini mulai beralih perhatian pada energi terbarukan sebagai solusi jangka Panjang sehingga Sumsel bisa menjadi lumbung energi terbarukan nasional.
Melalui kebijakan energi yang lebih progresif, seperti Undang-Undang Nomor 30 tahun 2007 tentang Energi dan Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN), Sumsel diharapkan dapat memainkan peran sentral dalam mencapai target pemanfaatan EBT di Indonesia.
Pemerintah menargetkan agar pemanfaatan EBT mencapai 23% dari bauran energi primer nasional pada tahun 2025, dan meningkat menjadi 31% pada tahun 2050.
Langkah ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menekan laju pemanasan global. Dalam konteks ini, Sumsel diharapkan tidak hanya menjadi lumbung energi nasional, tetapi juga pionir dalam transformasi menuju lumbung energi terbarukan yang berkelanjutan.
Potensi energi terbarukan di Sumsel, mulai dari panas bumi hingga biomassa, dapat menjadi tulang punggung bagi pengembangan sektor energi di masa depan. Di tengah tantangan dan dinamika yang ada, Sumsel memiliki peluang besar untuk mengubah wajah industri energi Indonesia, menjadi lebih hijau dan lebih berkelanjutan.
Upaya ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat, untuk mencapai cita-cita menjadi lumbung energi terbarukan nasional yang tangguh. Demikian informasi seputar upaya Sumatera Selatan menjadi lumbung energi terbarukan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Prexer.Org.