Home » Terbaru » Investasi Energi Terbarukan di Indonesia “Mandek” Buntut Tarif yang Mahal?

Investasi Energi Terbarukan di Indonesia “Mandek” Buntut Tarif yang Mahal?

Pengembangan energi terbarukan (ET) di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, terutama terkait dengan tarif listrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan energi fosil. Meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam sumber energi bersih, biaya produksi listrik dari energi terbarukan dinilai masih belum menarik bagi investor. Lalu bagaimana perkembangan investasi energi terbarukan di Indonesia?

Tantangan dalam Investasi Energi Terbarukan di Indonesia

Sarjiya, Ketua Pusat Studi Energi Universitas Gajah Mada (UGM), mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan energi terbarukan adalah harga listrik yang masih tinggi. Tarif listrik yang ditawarkan dari energi terbarukan harus cukup menarik agar investor mau berinvestasi.

arjiya menambahkan bahwa harga yang ditawarkan kepada investor sangat mempengaruhi keputusan mereka untuk masuk ke sektor ini.

Dalam proses pengembangan pembangkit energi terbarukan, biaya produksi akan kembali melalui mekanisme tarif yang dipatok kepada konsumen. Oleh karena itu, tarif yang tinggi menjadi penghalang bagi pertumbuhan sektor energi bersih di Indonesia.

Tim Peneliti Pusat Studi Energi UGM, Saiqa Ilham Akbar menilai bahwa salah satu faktor penghambat adalah harga batu bara yang sangat murah, membuat energi fosil sulit untuk digantikan.

Selain masalah tarif, pengembangan energi terbarukan juga memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur yang belum optimal menjadi salah satu kendala dalam mempercepat transisi energi.

Selain itu, Saiqa juga menyoroti pentingnya keberadaan lembaga independen yang dapat mengatur dan merencanakan sektor energi ini dengan baik. Dengan adanya lembaga yang dipercaya publik, kepercayaan investor juga akan meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan jumlah investor di sektor energi terbarukan.

Masalah lain yang dihadapi untuk peningkatan investasi energi terbarukan di Indonesia adalah perbedaan kondisi tarif antar wilayah. Jawa, sebagai pusat ekonomi dan industri, memiliki tarif yang berbeda dibandingkan dengan wilayah-wilayah seperti Papua atau Maluku.

Oleh karena itu, tarif energi terbarukan perlu disesuaikan dengan kondisi lokal dan sumber daya energi yang tersedia di masing-masing daerah.

Meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan, tarif yang tinggi masih menjadi tantangan utama dalam menarik investasi.

Diperlukan langkah strategis, seperti perbaikan infrastruktur dan pembentukan lembaga independen, untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik dan mendorong pertumbuhan sektor energi terbarukan di Indonesia.

Demikian informasi seputar perkembangan investasi energi terbarukan di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Prexer.Org.

Related Posts