Harga batu bara kembali mencatatkan penurunan dalam perdagangan Selasa (12/11), dipicu oleh peningkatan produksi dari China dan faktor lain yang menekan permintaan. Berdasarkan data dari Bursa ICE Newcastle, harga batu bara kontrak Desember 2024 turun 0,25 persen menjadi USD143,75 per ton.
Tren itu sejalan dengan penurunan harga komoditas energi lainnya seperti minyak sawit mentah (CPO) dan nikel, yang mengalami pelemahan dalam beberapa hari terakhir.
Produksi batu bara China meningkat signifikan, tercatat naik 4,4 persen pada September dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh selesainya inspeksi keselamatan di tambang-tambang besar di negara tersebut.
Faktor cuaca juga turut berperan, di mana tingginya curah hujan di wilayah Yunnan meningkatkan produksi pembangkit listrik tenaga air, sehingga mengurangi ketergantungan pada batu bara. Kondisi tersebut mempengaruhi harga batu bara di pasar global, yang mengalami penurunan sebagai respons terhadap peningkatan pasokan yang cukup besar dari China.
Penurunan harga batu bara juga tak lepas dari tren penurunan permintaan energi di sejumlah wilayah. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) baru-baru ini memangkas proyeksi permintaan minyak global untuk tahun 2024, dengan revisi dari 1,93 juta barel per hari menjadi hanya 1,82 juta barel per hari.
Penguatan nilai dolar AS serta rencana stimulus dari China yang dinilai kurang memadai juga turut membebani harga minyak, yang stagnan di perdagangan terakhir.
Sejumlah komoditas lain turut mengalami penurunan, di antaranya CPO yang merosot 3,16 persen ke MYR 5.031 per ton. Penurunan harga CPO ini dipicu oleh kebijakan Malaysia yang menaikkan bea ekspor guna menjaga stabilitas harga lokal.
Di sisi lain, Indonesia berencana meningkatkan campuran biodiesel yang menggunakan minyak sawit sebagai bahan baku, langkah yang diprediksi akan mengurangi pasokan CPO di pasar global dalam jangka panjang.
Dalam kondisi ketidakpastian ekonomi global, harga batu bara berpotensi tetap fluktuatif. Faktor pasokan dari China serta kebijakan ekonomi di negara-negara besar menjadi penentu utama bagi prospek industri batu bara ke depannya. Bagi pelaku industri, pemantauan terhadap kebijakan OPEC dan tren nilai dolar AS menjadi kunci dalam memahami arah pasar energi global.
Demikian informasi seputar penurunan harga batu bara yang terbaru. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Tekno-Web.Com.