Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya energi nuklir sebagai salah satu sumber energi terbersih, terutama di tengah krisis energi global.
Dalam pidatonya pada Kongres Partai Demokrat di Jakarta pada Selasa (25/02), Prabowo menyebutkan bahwa selain digunakan untuk senjata, energi nuklir juga dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, pertanian, dan sebagai sumber energi terbarukan yang paling bersih.
Namun, meskipun potensi energi nuklir cukup besar, penggunaan energi ini bukan tanpa kontroversi. Beberapa insiden besar, seperti ledakan reaktor Chernobyl di Uni Soviet pada tahun 1986 dan kebocoran di Fukushima Jepang pada 2011, telah menimbulkan kekhawatiran tentang risiko keselamatan dan dampak lingkungan dari pembangkit nuklir.
Meski demikian, energi nuklir kembali menarik minat banyak negara, termasuk Indonesia, yang telah mencantumkan rencana untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2034.
Dewan Energi Nasional (DEN) menargetkan pembangkit nuklir pertama Indonesia berkapasitas 250 megawatt akan beroperasi pada 2032. Hal ini merupakan langkah awal Indonesia dalam beralih dari energi fosil menuju sumber energi alternatif yang lebih bersih.
Namun, energi nuklir tidak dianggap sebagai energi terbarukan. Sebagai sumber energi yang bergantung pada uranium, yang merupakan mineral terbatas, nuklir memerlukan bahan bakar yang tidak dapat diperbarui.
Penelitian juga menunjukkan bahwa meskipun emisi karbon dari pembangkit nuklir lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil, limbah radioaktif yang dihasilkan tetap menjadi tantangan besar dalam pengelolaan jangka panjang.
Indonesia, yang memiliki sumber daya uranium dan thorium yang cukup besar, masih menghadapi tantangan besar dalam pengembangan sektor ini. Selain itu, biaya pembangunan pembangkit nuklir dan pengelolaan limbah radioaktif juga menjadi faktor yang harus diperhitungkan dalam perencanaan jangka panjang.
Dengan potensi besar yang dimilikinya, energi nuklir dapat menjadi bagian dari solusi transisi energi Indonesia, namun harus diimbangi dengan kebijakan yang bijak dan pengelolaan yang hati-hati.
Demikian informasi seputar perkembangan pengelolaan energi nuklir di Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Prexer.Org.