Gairah Baru Bagi Pelaku Industri di Bali Dengan Adanya Bali Tourism Award

Baru-baru ini penghargaan bagi pelaku Industri di Bali dan Indonesia akan digelar. Penghargaan tersebut bernama Bali Tourism Award (BTA). Gelaran penghargaan tersebut garapan dati ITTA Foundation yang merupakan satu-satunya lembaga yang memberikan penghargaan bagi pariwisata Indonesia.

Bertempat di Mengiat Grand Ballroom, Inaya Putri Bali, sebanyak 32 brand Industri di Bali dari 120 nominasi yang berhasil mendapat penghargaan. Presiden ITTA Foundation sekaligus ketua BTA, Benny Nainggolan menjelaskan adanya tahapan-tahapan dalam penjurian pada event BTA.

Pertama, yaitu tahapan screening, pada tahapan ini yang diikuti pemilihan oleh pelaku industri di bali yang bergerak di sektor pariwisata dengan online voting. Pada tahapan tersebut mendapat bobot 25 persen.

Kedua, Independent of advisor, pada tahapan ini terdiri dari para ahli di bidang bisnis dengan bobot 50 persen.

Ketiga, proses penjurian dilakukan oleh BTA knowledge and research partner dan mendapat bobot nilai 25 persen. Benny mengatakan merasa senang menyelenggarakan event ini sebagai bentuk apresiasi bagi industri di Bali di bidang pariwisata.

“Sebagai penyelenggara kami merasa senang melaksanakan perhelatan besar bagi industri pariwisata seperti ini. Ini merupakan bukti bahwa pertumbuhan industri pariwisata Indonesia terus berkembang dengan baik,” katanya (28/8).

Keikutsertaan negara lain dalam voting event penghargaan bagi Industri di Bali ini mengalami peningkatan di tahun ini. Benny mengatakan, “Ada 11 negara yang ikut berpartisipasi. Beberapa negara dengan keikutsertaan voting tertinggi adalah Indonesia, Australia, Amerika Serikat, Singapura dan India,” jelasnya.

Menurut Benny, dampak dari event ini amat berarti bagi industri di bali sektor pariwisata untuk meningkatkan kunjungan turis ke hotel, vila atau restoran mereka.

“Salah satu yang menginspirasi kami menggelar event ini karena amat bagus untuk peningkatan sales industri. Mereka yang mendapatkan penghargaan, rata-rata mengalami peningkatan penjualan sebesar 60 persen,” ujarnya.

Disisi lainnya, Cok Ace menjelaskan bahwa pariwisata Bali baru kembali pulih usai krisis Gunung Agung yang tengah beraktivitas. Penghargaan tersebut memiliki efek bagus bagi industri di Bali sektor pariwisata untuk menjual diri di luar negeri. Pria bernama Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati tersebut yaitu ketua dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali.

Related Posts